Manusia dan Penderitaan
A.
Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal
dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra
artinya menahan atau menanggung.
Derita artinya menanggung atau merasakan susuatu yang tidak menyenangkan.
Penderitaan dapat lahir atau batin atau lahir batin. Penderitaan
bertingkat-tingkat ada yang berat ada yang ringan, namun peranan individu juga
menentukan barat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang atau
sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan. Penderitaan
akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan resiko hidup. Tuhan
memberikan kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan dan
kesedihan yang memiliki makna supaa manusia sadar untuk tidak memalingkan
dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda sebelumnya, hanya
saja mampukah manusia menangkap terhadap peringatan yang diberikanNya. Tanda dapat
berupa mimpi atau mengetahui melalui membaca koran tentang terjadinya
penderitaan. Kepada manusia Tuhan telah membarikannya banyak kelebihan
dibandingkan dengan mahluk ciptaannya yang lain, tetapi mampukah manusia
mengendalikan diri untuk melupakannya. Bagi manusia yang tebal imannya musibah
yang dialaminya akan cepat dapat menyadarkan dirinya untuk bertobat kepadaNya
dan bersikap pasrah akan nasib yang ditentukan Tuhan atas dirinya. Kepasrahan
karena yakin bahwa kekuasaan Tuhan memang jauh lebih besar dari dirinya, akan
membuat manusia merasakan dirinya kecil dan menerima takdir. Dalam kepasrahan
akan diperoleh suatu kedamaian dalam hatinya sehingga secara berangsur akan
berkurang penderitaan yang dialaminya, untuk akhirnya masih dapat bersyukur
bahwa Tuhan tidak memberikan cobaan yang lebih berat dari yang dialaminya.
B. SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan
sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau
rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.
Dengan siksaan-siksaan
itu Allah akan menganiaya mereka, namun mereka jualah yang menganiaya diri
sendiri, karena dosa-dosanya.
Siksaan yang dialami
manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca diberbagai
media massa. Bahkan kadang-kadang ditulis dihalaman pertama dengan judul huruf
besar, dan kadang-kadang disertai gambar si korban.
Berita mengenai siksaan
kita temui dalam kehidupan sehari-hari, sebuah harian ibukota (pos kota)
halaman pertama isinya sebagian besar adalah mengenai siksaan, pembunuhan,
pemerkosaan, pencurian, perampokon, dan sebagainya.
Dengan demikian
jelaslah disatu pihak kasus siksaan, pemerkosaan, perampokan, pembunuhan dan
lain-lain merupakan sumber keuntungan. Karena dengan mengekspose berita-berita
seperti itu koran itu cukup laku, dan mempunyai oplaag yang tinggi.
Siksaan yang sifatnya
Psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan. Kebimbangan dialami oleh
seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan
diambil. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi atau
tidak, siapakah kawannya yang akan dijadikan pacar tetapnya. Akibat dari
kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia
merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya,
masalah kebimbangan akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan.
Tetapi bagi orang yang kuat berpikirnya ia akan cepat mengambil suatu keputuan,
sehingga kebimbangan akan cepat dapat diatasi.
Kesepian dialami oleh
seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya, walaupun ia dalam
lingkungan orang ramai, kesepian ini tidak boleh dicampur
Ilmu Budaya Dasar
Halaman 3 dari 14
adukkan dengan keadaan
sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat
yang sepi. Tempat mereka memang sepi tetapi hati mereka tidak sepi. Kesepian
juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dialami seseorang.
Seperti halnya
kebimbangan, kesepian perlu cepat diatasi agar seseorang jangan terus menerus
merasakan penderitaan batin, sebagai homo socius, seseorang perlu kawan, maka
untuk mengalahkan rasa kesepian orang perlu cepat macari kawan yang dapat
diajak untuk berkomunikasi. Pada umumnya orang yang dapat dijadikan kawan duka
adalah orang yang dapat mengerti dan menghayati kesepian yang dialami oleh
sahabatnya itu, selain mencari kawan, seseorang juga perlu mengisi waktunya
dengan suatu kesibukan,khususnya yang dapat bersifat fisik, sehingga rasa kesepian
tidak memperoleh tempat dan waktu dalam dirinya.
Ketakutan merupakan
bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa
takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai
phobia. Pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan seperti takut
pada tikus, ular, serangga dan lain sebagainya. Tetapi pada sementara orang
ketakutan itu sedemikian hebatnya sehingga sangat mengganggu. Seperti pada
kesepian, ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun
lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis. Banyak
sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara lain :
a. Claustrophobia dan
Agoraphobia.
b. Claustrophobia
adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup, sedangkan Agoraphobia adalah rasa
takut yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka
c. Gamang merupakan
ketakutan bila seseorang di tampat yang tinggi. Hal itu disebabkan karena ia
takut akibat berada di tempat yang yang tinggi, misalnya seseoarang harus
melewati jermbatan yang sempit, sedangkan dibawahnya air yang mengalir, atau
seseoprang takut meniti dinding tembok dibawahnya.
Ilmu Budaya Dasar
Halaman 4 dari 14
d. Kegelapan merupakan
suatu ketakutan seseorang bila ia berada di tempat yang gelap. Sebab dalam
pikirannya dalam kegelapan demikian akan muncul sesuatu yang ditakuti, misalnya
setan, pencuri, orang yang demikian menghendaki agar ruangan tempat tidur
selalu dinyalakan lampu yang terang .
e. Kesakitan merupakan
ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami seseoarng yang
takut diinjeksi, ia sudah berteriak-teriak sebelum jarum injeksi ditusukkan
kedalam tubuhnya,Hal itu disebabkan karena dalam pikirannya semuanya akan
menimbulkan kesakitan
f. Kegagalan merupakan
dari seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan
mengalami kegagalan. Seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta lagi,
karena takut dalam percintaan berikutnya juga akan terjadi kegagalan, trauma
yang pernah dialaminya telah menjadikan dirinya ketakutan kalau sampai terulang
lagi.
APA YANG MEMBUAT
SESEORANG MENJADI PHOBIA?
Ahli-ahli medis
mempunyai pendapat yang berbeda-beda dan banyak penderita yang mempunyai teori
tentang asal mula dari ketakutan mereka. Kebanyakan phobianya dimulai dengan
sesuatu schock emosional atau suatu tekanan pada waktu tertentu, misalnya
pekerjaan baru, kematian dalam keluarga, suatu orerasi atau sakit yang serius.
Beberapa penderita mengatakan bahwa mereka memang merasa gelisah dan tertekan
sejak masih kanak-kanak, tetapi phobia juga dapat berkembang dalam diri
orang-orang yang kelihatannya tenang dan mantap.
Tanpa pengobatan
anak-anak yang menderita phobia sekolah dapat berkembang menjadi agoraphobia
yang parah bila mereka sudah biasa, kesukarannya adalah, bahwa orang tua sulit
membedakan antara kemalasan yang kadang-kadang timbul dan phobia yang
sebenarnya.
Ilmu Budaya Dasar
Halaman 5 dari 14
Umumnya ada dua aliran
tentang penyebab phobia. Ahli-ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia
adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus
ditemukan, dihadapi, dan ditaklukkan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya
ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah
problemanya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan
perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli-ahli setuju bahwa tekanan dan
ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan
terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
C. KEKALUTAN MENTAL
Penderita kekalutan
mental dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental, secara lebih
sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat
ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang
bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.
Gejala-gejala permulaan
bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah:
a. Nampak pada jasmani
yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
b. Nampak pada
kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah
marah.
Tahap-tahap gangguan
kejiwaan adalah :
a. Gangguan kejiwaan
nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun
rokhaninya
b. Usaha mempertahankan
diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara bertahan
dirinya salah, pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan bila
menghadapi persoalan justru cepat memecahkan
Ilmu Budaya Dasar
Halaman 6 dari 14
problemnya, sehingga
tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dari persoalan, tetapi
melawan atau memecahkan persoalan
c. Kekalutan merupakan
titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan
Sebab-sebab kekalutan
mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :
a. Kepribadian yang
lemah, akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna, hal-hal
tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara
berangsur-angsur akan menyudutkan kedudukannya dan manghancurkan mentalnya.
b. Terjadinya konflik
sosial budaya, akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang
ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi, misalnya;
orang pedesaan yang berat menyesuiakan diri dengan kehidupan kota, orang tua
yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dari masa
jayanya dulu.
c. Cara pematangan
batin, yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan
sosial; over acting sebagai overcompensatie
Proses- proses
kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorong ke arah :
a. Positif : trauma
(luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive
dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajud waktu malam hari untuk
memperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi kesulitan yang
dihadapinya, ataupun melakukan kegiatan yang posif.
b. Negatif : trauma
yang dialami diperlarutkan atau diperturutkan, sehingga yang bersangkutan
mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang
diinginkan.
Ilmu Budaya Dasar
Halaman 7 dari 14
BENTUK FRUSTASI ANTARA
LAIN :
1. Agresi berupa
kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tidak terkendali dan secara fisik
berakibat mudah terjadinya hypertensi (tekanan darah tinggi) atau tindakan
sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
2. Regresi adalah
kembali pada pola reaksi yang primitif atau kekanak-kanakan (infantil),
misalnya dengan menjerit-jerit, menangis sampai meraung-raung, memecah
barang-barang
3. Fiksasi adalah
peletakan atau pembatasan pada suatu pola yang sama (tetap), misalnya dengan
membisu, memukul-mukul dada sendiri, membentur-benturkan kepala pada benda
keras.
4. Proyeksi merupakan
usaha melempar atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang
negatif pada orang lain, kata pepatah; awak yang tidak pandai menari,dikatakan
lantai yang berjungkit
5. Identifikasi adalah
menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya, misalanya
dalam kecantikan yang bersangkutan menyamakan diri dengan bintang film, dalam
soal harta kekayaaan dengan pengusaha kaya yang sukses
6. Narsisme adalah self
love yang berlebihan, sehingga yang bersangkutan merasa dirinya superior dari
pada orang lain.
7. Autisme adalah
gejala menutup diri secara diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi
dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus ke
sifat yang sinting.
PENDERITA KEKALUTAN
MENTAL BANYAK TERDAPAT DALAM LINGKUNGAN SEPERTI :
1. Kota-kota besar yang
banyak memberi tantangan-tantangan hidup yang berat sehingga oarang merasa
dikejar-kejar dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,
Ilmu Budaya Dasar
Halaman 8 dari 14
sebagaian orang tidak
mau tahu terhadap penderitaan orang lain, akibat egoisme sebagai ciri
masyarakat kota.
2. Anak-anak muda usia
yang tidak berhasil dalam mencapai apa yang dikehendaki atau diidam-idamkan,
karena tidak berimbangnya kemampuan dengan tujuannya, sehingga pada orang-orang
usia tuapun sering mengalami penderitaan dalam kenyataan hidupnya akibat norma
lama yang dipegang teguh sudah tidak sesuai dengan norma baru yang berlaku.
3. Wanita pada umumnya
lebih mudah merasakan suatu masalah yang dibawanya kedalam hati atau
perasaannya, tetapi sulit mengelurkan perasaannya tersebut, sementara itu
mereka memiliki kondisi tubuh yang lebih lemah, sehingga kaum wanitalah yang
banyak menjadi penderita penderita psikosomatisme (penyakit akibat gangguan
kejiwaan) dari pada kaum pria.
4. Orang yang tidak
beragama tidak memiliki keyakinan, bahwa diatas dirinya ada kekuasaan yang
lebih tinggi, sehingga sifat pasrah umumnya tidak dikenalnya, dalam keadaan
yang sulit orang yang demikian ini mudah sekali mengalami penderitaan
5. Orang yang terlalu
mengejar materi seperti pedagang dan pengusaha memiliki sifat dalam memperoleh
tujuan kegiatannya, yaitu mencari keuntungan sebanyak mungkin, mereka adalah
kaum materialis dan mengabaikan masalah spritual yang justru membuat seseorang
pasrah pada saat-saat tertentu.
Penderitaan maupun
siksaan yang dialami oleh manusia memang merupakan beban berat, sehingga dunia
ini benar-benar merupakan neraka dalam hidupnya. Bagi mereka yang mulai
merasakan tidak mampu lebih lama menderita, biasanya terlontar kata-katanya
lebih baik mati dari pada hidup, dengan pengertian bahwa dengan kematiannya,
maka berakhirlah penderitaan yang dialaminya. Itulah sebabnya mereka yang
terlalu menderita dan merasa putus asa, laluy mengambil jalan pintas, dengan
bunuh diri.
Ilmu Budaya Dasar
Halaman 9 dari 14
D. PENDERITAAN DAN
PERJUANGAN
Setiap manusia pasti
mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian
kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kapada manusia itu
sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan
menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah mahluk berbudaya
dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau
dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri
maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.
Penderitaan dikatakan
sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa
manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita.
Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai
rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis ia harus berusaha mengatasi
kesulitan hidup.
Pembebasan dari
penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah
berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar,
dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan
malapetaka.Manusia hanya merencanakan dan Tuahan yang menentukan. Kelalaian
manusia merupakan sumber malapetaka yang menimbulkan penderitaaan. Penderitaan
yang terjadi selain dialami sendiri oleh yang bersangkutan, mungkin juga
dialami oleh orang lain. Bahkan mungkin terjadi akibat perbuatan atau kelalaian
seseorang, orang lain atau masyarakat menderita.
E. PENDERITAAN, MEDIA
MASA DAN SENIMAN
Dalam dunia modern
sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah
dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya
Ilmu Budaya Dasar
Halaman 10 dari 14
menejahterakan manusia
dan sebagaian lainnya membuat manusia. Penciptaan bom atom, reaktor nuklir,
pabrik senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang
terjadinya penderitaan manusia. Hal ini sudah terjadi seperti bom atom di
Hirosyima dan Nagasaki, kebocoran reaktor nuklir di Unisovyet, kebocoran gas
beracun di India. Penggunaan peluru kendali dalam perang Irak.
Beberapa sebab lain
yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam, bencana
perang dan lain-lain. Contohnya ialah tenggelamnya kapal Tampomas Dua di
perairan Masalembo, jatuhnya pesawat hercules yang mengangkut para perwira muda
di Condet, meletusnya gunung Galunggung, perang Irak dan Iran.
Media masa merupakan
alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan
manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera
menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa
simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman
melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati
penderitaan sekaligus keindahan karya seni. Sebagai contoh bagaimana
penderitaan anak yang bernama Arie Hanggara yang mati akibat siksaan orang
tuanya sendiri yang difilmkan dengan judul Arie Hanggara.
F. PENDERITAAN DAN
SEBAB-SEBABNYA
Apabila kita
kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan,
maka penderitaan dapat diperinci sebagai berikut :
a. Penderitaan yang
timbul karena perbuatan manusia
Penderitaan yang
menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan
sesama manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib
buruk. Nasib buruk ini dapat memperbaiki nasibnya.
Ilmu Budaya Dasar
Halaman 11 dari 14
Perbedaan nasib buruk
dan takdir, kalau takdir Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu
manusia penyebabnya.
Karena perbuatan buruk
antara sesama manusia maka manusia lain menderita misalnya:
1. Pembantu rumah
tangga yang diperkosa, disekap, disiksa oleh majikannya, sudah pantas jika
majikan yang biadab itu diganjar dengan hukuman penjara oleh Pengadilan Negri
Surabaya supaya perbuatan itu dapat diperbaiki dan sekaligus merasdakan
penderitaan, sedngkan pembantu yang telah menderita itu dipulihkan
2. Perbuatan buruk
orang tua Arie Hanggara yang menganiaya anak kandungnya sendiri sampai
mengakibatkan kematian, sudah pantas jika dijatuhi hukuman oleh pengadilan
Negri Jakarata Pusat supaya perbuatannya itu dapat diperbaiki dan sekaligus
merasakan penderitaan
3. Perbuatan buruk
pejabat pada zaman Orde Lama dilukiskan oleh seniman Rendra dalam puisinya
"Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta" perbuatan buruk yang
merendahkan derajad kaum wanita, yang memandang wanita tidak lebih dari pemuas
nafsu seksual. Karya Rendra ini dipandang sebagai salah satu usaha memperbaiki
nasib buruk itu dengan mengkombinasikannya kepada masyarakat termasuk pejabat
dan pelacur ibu kota itu.
Perbuatan buruk manusia
terhadap lingkungannya juga menyebabkan penderitaan manusia, Tetapi manusia
tidak menyadari hal ini, Mungkin kesadaran itu timbul setelah musibah yang
membuat manusia menderita misalnya :
1. Musibah banjir dan
tanah longsor di Lampung selatan bermula dari penghunian liar dihutan lindung,
kemudian dibabat menjadi tandus dan gundul oleh manusia-manusia penghuni liar
itu. Akibatnya beberapa jiwa jadi korban banjir, ratusan rumah hancur, belum
terhitung lagi jumlah ternak dan harta benda yang hilanh/musnah. Segenap
lapisan masyarakat,
Ilmu Budaya Dasar
Halaman 12 dari 14
pemerintah dan ABRI
bekerja sama untuk membebaskan para korban dari penderitaan ini.
2. Perbuatan lalai
mungkin kurang kontero terhadap tanki-tanki penyimpanan gas-gas beracun dari
perusahaan "Union Carbide" di India. Gas-gas beracun dari tangki
penyimpanan bocor memenuhi dan mengotori daerah sekitarnya, mengakibatkan
ribuan penduduk penghuni daerah itu mati lemas dan mengalami cacat. Inilah
penderitaan manusia karena perbuatan lalai dari pekerjaan atau pimpinan
perusahaan itu. Ia bertanggung jawab untuk memulihkan penderitaan manusia
disitu.
b. Penderitaan yang
timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
Penderitaan manusia
dapat juga terjadi akibat atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal,
dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.
Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Beberapa kasus
penderita dapat diungkapkan berikut ini :
1. Seorang anak lelaki
buta sejak dilahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan,
karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di Universitas dan
akhirnya memperoleh gelar Doktor di Universitas Dsabone Perancis. Dia adalah
Prof. DR Thaha Husen, guru besar Universitas di Kairo, Mesir
2. Nabi Ayub mengalami
siksaan Tuhan, tetapi dengan sabar ia menerima cobaan ini. Bertahu-tahun ia
menderita penyakit kulit, sehingga istrinya bosan memeliharanya, dan ia
dikucilkan. Berkat kesabaran dan pasrah kepada Tuhan, sembuhlah ia dan tampak
lebih muda, sehingga istrinya tidak mengenalinya lagi. Disini kita dihadapkan
kepada masalah sikap hidup kesetiaan, kesabaran, tawakal, percaya, pasrah,
tetapi juga sikaphidup yang lemah seperti kesetiaan dan kesabaran sang istri
yang luntur karena penyakit Nabi Ayub yang cukup lama.
Ilmu Budaya Dasar
Halaman 13 dari 14
G. PENGARUH PENDERITAAN
Orang yang mengalami
penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam
dirinya. Sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif
ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia,
sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri, Siakp ini diungkapkan dalam
peribahasa "Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna"
,"nasib sudah menjadi bubur". Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat
timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah
hidup.
Sikap positif yaitu
sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian
penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan
penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya
kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap
anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, anti ibu
tiri,ia berjuang menentang kekerasan dan lain-lainnya
Apabila sikap negatif
dan positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca,
penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilainnya.
Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai
kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah
tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai, keadaan
yang berupa hambatan harus disingkirkan.
Ilmu Budaya Dasar
Halaman 14 dari 14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar